30 Oktober 2020

Franky & Jane - Kepada Angin dan Burung²

Kepada Angin dan Burung²



Seperti pada album "Musim Bunga", corak musik Country tetap dipertahankan sebagai ciri khas Franky & Jane dengan penggarapan yang lebih sempurna tentunya, terutama pada peningkatan permainan musik, aransemen dan lirik yang kuat.
Dalam lagu "Jaka Tarub", Franky mengutamakan perpindahan ketukan bas 3/4 ke 4/4, kemudian pada interlude disisipkan "trick" Jawa dengan menggantikan alat musik tradisional oleh instrumen modern seolah meminjam notasi gamelan Jawa. Syairnya berisi legenda rakyat Jawa yang diungkapkan secara tidak konvensional atau boleh dikatakan kontemporer.
Penulisan lirik lagu "Semusim Sekali", imajinasi Franky dituangkan dengan baik oleh Hare yang isinya menggambarkan dambaan Franky pada petani bercelana blue jean, bekerja dengan traktor atau alat modern lainnya, memiliki TV berwarna, dll. Penonjolan alat musik Banjo dan Flute yang lincah memberi kesan lagu ala "Country Western".
Lepas dari keberhasilan Jane membawakan lagu "Perjalanan" (album "Musim Bunga"), Franky khusus menciptakan lagu "Menunggu Bumi Senja" yang benar-benar cocok dengan warna suara Jane adiknya. Lagu ini terasa benar-benar berbau Folk seperti yang dibawakan Melanie dengan penekanan spirituil, falsafah dengan bendera sosial dalam isi syairnya. "Total power saya ada pada lagu ini", demikian Franky.
Lagu "Kepada Angin dan Burung-Burung" terasa melankolik tapi tidak cengeng dengan lirik yang kuat ditunggangi sajian solo biola yang dominan oleh Suryati Supilin, seolah bernyanyi menggantikan suara Franky & Jane. Duet gesekan biolanya bukan sekedar improvisasi! Disini menunjukkan kelainan cara Franky menciptakan lagu yang benar-benar utuh!
Penggunaan sound effect dapat didengar pada lagu "Ganasnya Ombak Tak Selalu Membuat Luka" dengan kesan suasana pantai, kicauan burung camar. Terasa perpaduan 3 unsur sound effect - musik - syair.
Kebisingan dan keramaian Jakarta sebagai kota Metropolitan, dimana waktu terus bertingkah, orang terus bergerak mencari keseimbangan, bis-bis kota, taxi, helicak, bemo, gedung semua menjadi ilustrasi sebuah kota dengan segala kebisingannya diungkapkan dalam lagu "Orang Jakarta" dengan gaya "Country West". Franky menyesuaikan kebisingan dari lirik dengan kebisingan dari aransemen dimana gesekan biola dominan sekali.
Keunikan album ini terdapat pula pada lagu "Sejoli Burung Dara" yang mana tidak terdengar pukulan drum. Dominasi tampak sekali pada gesekan Cello yang dipadukan dengan petikan double gitar akustik, elektrik bas dan dipermanis oleh gesekan biola yang terdengar lembut.
Sound effect keributan jalan raya (bunyi klakson, suara mesin, dll) terdengar pula pada lagu "Senandung Sehari-hari" dengan iringan musik berorientasi pada type Paul Simon dengan gaya menyanyi Franky seperti yang dimiliki Gordon Lightfoot.
Corak musik "Country" benar-benar mewarnai album ini, ada "Country Folk", "Country West" dan ... "Country Rock" jelas terasa pada lagu "Lambaian Perdu" dimana petikan Melodi Gitar Willy mengarah pada type Bellamy Brothers yang dimainkan seperti duet gitar melodi. Khusus pada lagu ini aransemen digarap oleh Willy dan Aldin.
Keseluruhan isi lirik-lirik lagu pada album ini mengandung ajakan pada pendengar sesuai dengan misi Franky & Jane yang diarahkan pada thema spirituil. Para pengiring musik sebagian besar didukung oleh musisi yang menggarap album "Musim Bunga" yaitu Aldin (bas gitar), Willy (melodi gitar & banjo), Lulu (flute), Max (drum), Franky (gitar akustik) yang dilengkapi oleh Christ Kayhatu (keyboard & piano), Suryati Supilin (biola), Pak Amat (biola cowboy), Zulkifli (cello). Para pemain alat gesek adalah anggauta Orkes Simphony RRI Jakarta. Khusus untuk kagu "Jaka Tarub" dan "Gilimanuk" dilengkapi backing koor yang terdiri dari Ana Karenina, Ketty Octifny dan Nunny Hersiana (pelajar SMA IX Jakarta).
Ada baiknya bagi anda yang belum memiliki kaset album "Musim Bunga" untuk segera memilikinya sebagai bahan perbandingan sampai dimana perbedaan dan peningkatan mutu musik hasil ciptaan komponis muda berbakat Franky Sahilatua yang dilengkapi penulis-penulis lirik lagu yang terdiri dari Yudhistira, Hare dan Nurinwa. Selamat menikmati!
Album ini terdiri dari lagu-lagu untuk didengar dan dinilai. Saran dan komentar anda dipersilahkan kirim pada:
Franky & Jane
c/o Jackson Records & Tapes
Pinangsia Raya
Glodok Plaza Blok B-19
Jakarta
Indonesia


Franky & Jane - Kepada Angin dan Burung² Side A
1 Kepada Angin dan Burung-Burung Franky / Yudhis Franky & Jane
2 Semusim Sekali Franky / Hare Franky & Jane
3 Menunggu Bumi Senja Franky / Hare Franky & Jane
4 Lambaian Perdu Franky / Hare Franky & Jane
5 Jaka Tarub Franky / Yudhis Franky & Jane
6 Ganasnya Ombak Tak Selalu Membuat Luka Franky / Hare Franky & Jane




Side B
1 Pelabuhan Gilimanuk Franky / Nurinwa Franky & Jane
2 Jangan Menangis Untuk Ratih Franky / Hare Franky & Jane
3 Senandung Sehari-hari Franky / Yudhis Franky & Jane
4 Sejoli Burung  Dara Franky / Yudhis Franky & Jane
5 Gembala Franky / Yudhis Franky & Jane
6 Lagu Orang Jakarta Franky / Yudhis Franky & Jane

 

Kepada Angin dan Burung-Burung
Lagu: Franky Sahilatua
Lirik: Yudhis

Kepada angin dan burung-urung
Matahari bernyanyi
Tentang daun dan embun jatuh
Sebelum langit terbuka

Kepada angin dan burung-burung
Kunyanyikan lagu ini
Tentang asmara yang biru
Yang mewarnai lukisan di dinding
Sebuah hati tanpa pigura
Tergantung sendiri dan berdebu

Kepada angin dan burung-burung
Mengerti irama ini
Seorang lelaki yang merindukan
Matahari terus bernyanyi

Apakah angin tetap bertiup
Bersama jatuhnya daun
Apakah burung akan tetap terbang
Di langit yang terbuka

Semusim Sekali
Lagu: Franky Sahilatua
Lirik: Hare

Senda gurau gadis tani
Kicau burung yang bernyanyi
Pada musim petik buah
Di gunung jadi riang dan berseri

Sehari-hari riang dan berseri... berseri
Menyambut panen datang semusim sekali

Yang sedang pergi
Lari pulang ke ladang kembali
Bangku-bangku sekolah jadi diam sendiri
Ditinggalkan sendiri bersedih

   
Menunggu Bumi Senja
Lagu: Franky Sahilatua
Lirik: Hare

Bersinar surya menembus pagi berembun
Meraba punggung bumi
Menemani burung-burung bernyanyi
Hu...hu...hu...
Dan terdengar kecipak cangkul
Yang mengawali bait kidung sehari

Panas surya membakar kulit petani
Merabuk bunga berkembang
Seribu mawar mekar di hati
Berayun-ayun dicangkul petani... 2x
Yang menantang matahari dengan peluh
Dan sorot mata yang berseri

Akrab dan mesranya, gunung dan para pekerja
Riang mengolah ladang
Tersenyum telanjang dada
Menunggu bumi senja... 2x
Akrab dan mesranya, gunung dan para pekerja
Panas matahari bersatu dalam dadanya
Du...du...du...
Tegap dan gagah menuju arena
Kidung sehari diatas pundaknya
Mengalun dalam semesta

Lambaian(-Lambaian) Perdu
Lagu: Franky Sahilatua
Lirik: Hare

Disanalah aku bernyanyi
Lagu rindu yang melesat di jalan berdebu
Disanalah aku berlari dari gairah yang mati

Kemana lagi kau harus kembali
Dari jalan yang selalu menyeretmu
Yang lalu mencampakkan begitu saja

Disanalah aku berlari
Padang bunga yang gembira berayun menari
Disanalah aku kembali untuk menjerat matahari

   
Jaka Tarub
Lagu: Franky Sahilatua
Lirik: Yudhis

Dari sebuah negeri dongeng
Jaka Tarub muncul dan tolak pinggang
Ia mencari tujuh bidadari
Didalam kolam dewa-dewi

Mereka turun melalui pelangi
Si Jaka bingung segera bersembunyi
Wangi yang harum menyusuri sanubari

Asmara begitu cepat menangkap
Mangsanya yang mudah terperangkap
Jaka Tarub mencuri selendang
Dan memikat Dewi Nawang Wulan

Mereka hidup didalam cinta yang rawan
Meskipun rembulan dan burung-burung bernyanyi

Ketika larangan dilanggar dan semua rahasia terbuka
Jaka Tarub yang malang harus patah cinta
Ditinggal Nawang Wulan

Mereka berpisah untuk selama-lamanya
Mereka berdua kembali ke asalnya
Ke negeri dongeng  tempat yang paling indah

Ganasnya Ombak Tak Selalu Membuat Luka
Cip.: Franky Sahilatua / Hare

Adik marilah kemari lihat perahu telah menunggu
Jangan kau termangu lagi mari bersama melepas tali
Angin telah datang membelah kabut samudra
Mataharipun telah bangun dari tidurnya

Dan bangunlah bersihkan
Debu yang melekat
Sekitar luka lamamu
Janganlah kau turunkan layar hatimu

Ganasnya samudra
Dengan perahu kita pecah ombaknya
Janganlah kau takut
Untuk selamanya, samudra adalah samudra
Ganasnya ombak tak selalu membuat luka

Dan bangunlah bersihkan
Debu yang melekat
Sekitar luka lamamu
Janganlah kau turunkan layar hatimu

   
(Di) Pelabuhan Gilimanuk
Lagu: Franky Sahilatua
Lirik: Nurinwa

Di pelabuhan Gilimanuk aku teringat Surabaya
Yang ada di balik pegunungan
Pegunungan membujur
Dan laut memisah kita
Deburnya memecah rindu

Aku teringat kau Surabaya
Ketika kakiku turun dari kapal
Sedang gapura pelabuhan
Melagukan irama tembang dan gamelan
Antara kau dan aku semakin jauh

Melagukan irama tembang dan gamelan
Antara kau dan aku
Laut memisah kita
Yang deburnya memecah rindu

Jangan Menangis Untuk(ku) Ratih
Lagu: Franky Sahilatua
Lirik: Hare

Petik, petiklah bunga kecil itu dan bawalah
Dari jalan rindumu menuju pengharapan
Aku tak punya cinta untuk aku sodorkan
Cuma desah yang sempat aku bisikkan

Janganlah kau biarkan rindumu
Menjegal segala mimpi
Bawalah berlari
Bawalah bernyanyi
Janganlah terlalu manja akan asyiknya
Duduk berdua

   
Senandung Sehari-Hari
Lagu: Franky Sahilatua
Lirik: Yudhis

Aku berjalan dari hari ke hari
Menyanyikan kidung seribu bunga
Tanpa menolak kehadiran kupu dan kumbang
Yang datang dan pergi menurut kehendak hati

Aku berkata pada apa dan siapa saja
Yang kutemui di sepanjang lorong dan jalanan
Mungkin kita pernah bertemu dan minum bersama
Di kedai kopi atau di warung-warung kaki lima

Apakah pernah kita pikirkan
Arti dari semua yang telah terjadi

Aku berjalan sampai letih
Dan berkata sampai lelah
Aku bernyanyi sampai keluh
Dan kau
Apa yang telah kau lakukan

Sejoli Burung Dara
Lagu: Franky Sahilatua
Lirik: Yudhis

Sejoli burung dara
Tak terbang lagi
Sayapnya terkunci
Jagungnya habis
Mereka bercinta
Paruhnya luka
Kini anaknya
Terbang sendiri
Jatuh di rimba
Tak pergi lagi

   
Gembala (Luka)
Lagu: Franky Sahilatua
Lirik: Yudhis

Seorang lelaki muda
Menjadi gembala
Di sebuah peternakan... peternakan

Jauh dari keluarga
Dan kawan-kawan
Jauh dari kenangan... kenangan lama

Bila malam duduk sendiri
Hanya hewan jadi kawannya
Ingin ia kembali pulang
Hidup dalam lingkungan yang dulu
Yang penuh luka

Ia tak tahan
Ia tak tahan

Lagu Orang Jakarta
Lagu: Franky Sahilatua
Lirik: Yudhis

Di Jakarta orang-orang selalu gelisah
Mencari dan bekerja lebih keras
Waktu terasa begitu mendesak
Bergerak ke semua jurusan

Bis kota, bemo, helicak, taxi
Mondar-mandir setiap hari
Gedung-gedung, kaki lima
Para direktur, para penganggur

Irama di Jakarta terus bertingkah
Orang-orang kehilangan kewajaran
Di dalam diam tiada permata
Itulah semboyan hidup
Orang-orang di Jakarta


 

 

Tidak ada komentar: